Lagi-lagi
memakan waktu cukup lama bagi saya untuk dapat menulis blog ini.
Seperti
judul yang saya cantumkan, kali ini saya ingin membahas mengenai 'Flash
Fiction'. Saya pribadi belum lama ini mengenal flash fiction, Tanpa
sengaja saya mengenal salah satu istilah short fiction ini
ketika melihat kontes menulis global. Biasanya, saya menulis cerita fiksi
dengan jumlah 2500-5000 kata. Agak terkejut begitu melihat persyaratan
kompetisi itu tidak lebih dari 100 kata. Saya langsung terpikir, bagaimana
caranya bisa menulis satu cerita tidak lebih dari 100 kata. Terutama dalam
bahasa inggris yang mengandung to be sehingga dihitung sebagai satu kata
terpisah. Untungnya saya berhasil menyelesaikannya, nyaris saja melebihi 100 kata.
Flash
fiction seringkali
disamakan dengan Short story. Padahal keduanya berbeda. Nah kali
ini saya ingin share informasi yang saya peroleh mengenai perbedaan keduanya
(dari
http://www.craftingfiction.com/2011/02/flash-fiction-vs-short-stories-whats-the-difference.html)
:
- Short story (SS) pada
umumnya berkisar antara 500-10.000 kata, sedangkan Flash fiction (FF)
berkisar 100-1000 kata. Sebenarnya dari kisaran katanya saja sudah sedikit
membingungkan untuk melihat perbedaan jelas antara SS dan FF ini.
Jadi bagaimana membedakan SS 500 kata dengan FF yang
juga 500 kata?
Untuk
itulah, perlu dilihat dari strukturnya.
- SS memiliki
struktur dasar introduksi, aksi yang meningkat, klimaks, aksi yang
menurun, dan resolusi sedangkan FF mengandung konflik,
resolusi, dan plot yang lebih sederhana. Dengan kata lain keduanya berbeda
dalam hal kedalaman karakter tokoh, dan perkembangan jalan
ceritanya.
Sebagai
penutup, turut saya sertakan Flash fiction yang saya coba buat. Semoga sudah
memenuhi kriteria sebagai FF. hehe
KESIANGAN
“Ya ampuuun! sudah jam ½ 7! Gawat, kesiangan!!!”
Segera aku bangkit, memasukkan buku pelajaran hari ini ke dalam
tas, bergegas mandi, dan mengenakan seragam. Ayah dan ibu yang sedang menonton
televisi melihatku keheranan.
“Kamu mau kemana?”
“Ya sekolah dong bu, ini sudah jam 7. Kenapa aku gak dibangunin.
Kesiangan jadinya. Hari Senin lagi..” Keluhku panjang lebar sambil mengenakan
sepatu.
“Sudah ya, aku berangkat.”
Begitu membuka pintu rumah, kulihat langit gelap. Aku baru
menyadari situasi sebenarnya. Ayah dan ibu tertawa terbahak-bahak begitu
melihatku kembali. Ternyata sekarang jam 7 malam hari Minggu…