Wednesday, October 29, 2014

Flash Fiction

0 comments

Lagi-lagi memakan waktu cukup lama bagi saya untuk dapat menulis blog ini.

Seperti judul yang saya cantumkan, kali ini saya ingin membahas mengenai 'Flash Fiction'. Saya pribadi belum lama ini mengenal flash fiction, Tanpa sengaja saya mengenal salah satu istilah short fiction ini ketika melihat kontes menulis global. Biasanya, saya menulis cerita fiksi dengan jumlah 2500-5000 kata. Agak terkejut begitu melihat persyaratan kompetisi itu tidak lebih dari 100 kata. Saya langsung terpikir, bagaimana caranya bisa menulis satu cerita tidak lebih dari 100 kata. Terutama dalam bahasa inggris yang mengandung to be sehingga dihitung sebagai satu kata terpisah. Untungnya saya berhasil menyelesaikannya, nyaris saja melebihi 100 kata. 

Flash fiction seringkali disamakan dengan Short story. Padahal keduanya berbeda. Nah kali ini saya ingin share informasi yang saya peroleh mengenai perbedaan keduanya (dari http://www.craftingfiction.com/2011/02/flash-fiction-vs-short-stories-whats-the-difference.html) :



  • Short story (SS) pada umumnya berkisar antara 500-10.000 kata, sedangkan Flash fiction (FF) berkisar 100-1000 kata. Sebenarnya dari kisaran katanya saja sudah sedikit membingungkan untuk melihat perbedaan jelas antara SS dan FF ini. Jadi bagaimana membedakan SS 500 kata dengan FF yang juga 500 kata?


Untuk itulah, perlu dilihat dari strukturnya.



  • SS memiliki struktur dasar introduksi, aksi yang meningkat, klimaks, aksi yang menurun, dan resolusi sedangkan FF mengandung konflik, resolusi, dan plot yang lebih sederhana. Dengan kata lain keduanya berbeda dalam hal kedalaman karakter tokoh, dan perkembangan jalan ceritanya. 



Sebagai penutup, turut saya sertakan Flash fiction yang saya coba buat. Semoga sudah memenuhi kriteria sebagai FF. hehe


KESIANGAN

“Ya ampuuun! sudah jam ½ 7! Gawat, kesiangan!!!”
Segera aku bangkit, memasukkan buku pelajaran hari ini ke dalam tas, bergegas mandi, dan mengenakan seragam. Ayah dan ibu yang sedang menonton televisi melihatku keheranan.
“Kamu mau kemana?”
“Ya sekolah dong bu, ini sudah jam 7. Kenapa aku gak dibangunin. Kesiangan jadinya. Hari Senin lagi..” Keluhku panjang lebar sambil mengenakan sepatu.
“Sudah ya, aku berangkat.”
Begitu membuka pintu rumah, kulihat langit gelap. Aku baru menyadari situasi sebenarnya. Ayah dan ibu tertawa terbahak-bahak begitu melihatku kembali. Ternyata sekarang jam 7 malam hari Minggu…