Sunday, January 6, 2013

Story 3

0 comments



3

“Pertemuan seringkali terjadi di tempat, waktu, dan kejadian yang tak terduga..”
                                                                                                                       
2008

“Cepetan Lari!! Udah kesiangan masih lambat!” “Mana buku tugasnya?!!” Kamu mau ngelawan?!” “Kamu udah mahasiswa! Harus gesit!” “Name tag kamu ini kenapa rusaaak?!”. Sungguh melelahkan mendengar omelan-omelan senior, beginikah penderitaan jadi mahasiswa baru, untungnya ini hari terakhir ospek, pikirku. Setelah mengikuti serangkaian acara ospek, aku bergegas membereskan isi tasku dan secepatnya pulang. Rumahku lumayan jauh dari kampus, oleh karena itu untuk sampai ke rumah perlu naik kereta, lanjut naik satu kali angkutan umum. Tidak bisa menahan rasa kantuk, aku pun tertidur di kereta. Untungnya aku berhenti di stasiun terakhir, sehingga tidak perlu khawatir terlewat ke stasiun lain.
Tiga puluh menit kemudian aku sampai, keluar dari stasiun kemudian aku menyetop angkutan. “Untung angkutannya masih kosong, aku bisa meluruskan kakiku yang pegal disini” pikirku. Baru berjalan beberapa meter, sudah ada penumpang baru. Aku pun segera menurunkan kakiku dari kursi didepanku. Ternyata penumpang itu seorang pria muda. Sepertinya ia menyadari aku sedang melihat kearahnya, kemudian ia juga melihat ke arahku. Aku sangat malu, aku langsung mengalihkan pandanganku ke arah lain.
 Sepuluh menit kemudian aku sampai di depan komplek perumahanku, aku pun merogoh tas mengambil dompet. “Loh, mana dompetku?’ Aku merogoh semakin dalam tasku, tapi tiba-tiba jari-jariku keluar dari tas, ada bekas siletan di tasku! Sepertinya aku kecopetan. “Pak, maaf dompet saya g ada, sepertinya hilang di kereta. Bisa ga lain kali saya bayar?” Ucapku terbata-bata. “Lah memangnya itu urusan saya! Kalau mau naik angkutan siapkan uang lebih dulu! Udah tau dompet ilang masih berani naik angkutan. Udah niat ga byar dari awal ya?” Bentak supir angkutan. “bu-bukan begitu..” Ketika mengucapkannya aku hampir menangis. “Pak, ga perlu berbicara seperti itu, dia ga mungkin berbohong.. Biar saya yang bayar ongkosnya, mbak langsung pulang saja” Ucap pria muda itu. Ternyata pria yang tadi sempat aku perhatikan mendengar pembicaraanku dengan supir. “Terima kasih mas..” Ucapku. “Sama-sama..” Jawabnya. Angkutan itu kemudian berlalu. “Ia pria yang baik, lain kali kalau bertemu lagi aku harus membalas kebaikannya.. apa mungkin bisa ketemu lagi ya?”Akupun langsung berjalan masuk ke dalam kompleks.

***

Kuliah hari pertama, bagiku… cukup menyenangkan. Aku berkenalan dengan teman-teman baru. Aku menikmati pelajaran hari ini. Mungkin hal ini dikarenakan jurusan yang aku ambil adalah minatku. Yah, sejak kecil aku menyukai semua hal tentang psikologi. Oleh karena itu, begitu masuk kuliah tak ragu aku mengambil jurusan psikologi. Begitu kelas berakhir,aku pergi ke perpustakaan. Aku sangat suka membaca buku. Disana, aku pergi ke rak buku-buku bahasa jepang. Yah selain psikologi, jepang adalah hal yang menarik minatku. Tak lama kemudian aku menemukan buku yang menarik, aku pun mengambilnya dan mencari tempat duduk untuk membacanya. Ada satu tempat kosong di sebelah mahasiswa yang sedang asik dengan laptopnya. “Permisi, bangku ini kosong?” tanyaku. Ia pun menoleh “Ya, kosong kok. Silahkan” Jawabnya. Sempat selama beberapa detik aku diam memandang wajahnya. Ternyata dia pria yang membayarkan ongkosku waktu itu. Aku memberanikan diri untuk menyapanya, “Mas, masih inget saya ga?” tanyaku. Ia pun kembali menoleh dan melihatku seksama “Ooh, kamu mbak yang waktu itu.. ternyata kuliah disini juga?” Ucapnya. “Iya mas,hehe. Tapi saya maba..Oh iya.. aku mau ngembaliin duit mas yang waktu itu” Ucapku sambil mengeluarkan dompet. “Ga usahlah, aku emang ikhlas mau nolong kamu waktu itu” Balasnya. “Tapi aku ga enak mas” “Ga usah kakulah, enak-enakin aja” Ucapnya sambil tersenyum. “Kalau gitu, sekali lagi makasih ya mas” Ucapku tersipu malu. “Oh iya, nama mas siapa?” “Regi, kamu?” “Zahra”. Kemudian obrolan kami terus berlanjut. Tidak hanya baik hati, dia pria yang menyenangkan. Lembaran baruku dimulai..lingkungan baru, dan teman-teman baru, bahkan mungkin kisah cinta baru..

Saturday, January 5, 2013

Maknae Kyuhyun Suju dan Chansung 2pm

0 comments

Berhubung beberapa hari ini saya lagi semangat bikin tulisan, dan juga masih menikmati liburan kuliah. Saya mau ngepost tentang dua idol boyband korea favorit saya. Kebetulan mereka sama-sama maknae (anggota termuda) di boyband masing-masing. Mereka adalah...



Kyuhyun Suju



Kyuhyun yang bernama lengkap Cho Kyuhyun lahir pada tanggal 3 Februari 1988, dengan tinggi 180 cm. Kyuhyun itu tampan dan tinggi. Selain dari penampilan fisiknya, yang paling menarik perhatian saya yaitu... suaranya. Suaranya sangat merdu. Sebenarnya, dengan modal ketampanan dan suaranya itu, Kyuhyun bisa saja bersolo karir. Akan tetapi belum tentu ia bisa setenar sekarang dengan grup super juniornya :) Biarpun kyuhyun tidak bersolo karir, setidaknya ia pernah mengisi ost beberapa drama korea, kemudian ia juga memiliki sub unit K.R.Y dan SM the ballad yang kebanyakan menyanyikan lagu ballad (favorit saya).



Chansung 2pm







Chansung lahir dengan nama lengkap Hwang Chansung. Ia lahir pada tanggal 11 Februari 1990 dengan tinggi 184 cm. Seperti Kyuhyun, Ia juga tampan. Dan kalau dilihat-lihat, menurut saya muka Chansung tidak terlalu mirip orang korea. Sebelum menjadi seorang penyanyi, Chansung adalah seorang aktor. Meskipun suaranya tidak sebagus Kyuhyun, saya suka tipe suaranya :)  


Saya harap dengan bakat dan juga kerja keras, mereka bisa bertahan dengan grup masing-masing di dunia entertainment sampai bertahun-tahun kemudian :))




Story 2

0 comments



Untuk bagian kedua, ceritanya lebih pendek lagi dari cerita yang pertama.. 

2
“Jatuh cinta dapat terjadi dalam waktu yang singkat, tapi butuh waktu yang lama untuk melupakannya..”
     2005
Sekarang aku sudah menjadi siswa kelas 2 SMA, sudah tiga tahun Qeira pergi dari kehidupanku. Semenjak dia pergi, sudah beberapa kali aku berpacaran dengan wanita lain. Sedikit demi sedikit aku sudah mulai bisa melupakannya.
Setelah pelajaran berakhir, aku langsung cepat-cepat keluar kelas. Tadinya aku berniat langsung pulang ke rumah, tetapi begitu melewati taman sepertinya nyaman duduk sambil memandangi pemandangan terlebih dahulu. Aku pun mencari spot yang tidak terlalu ramai. Ketika sedang asik melihat burung-burung terbang di sekitar, tiba-tiba aku dikagetkan suara tangis anak kecil yang terjatuh dari sepeda. Sepertinya orang tuanya tidak ada di sekitar taman, lantas aku pun bangkit berdiri dan berjalan ke arahnya. Tapi ada seorang ibu dan anak kecil perempuan yang datang ke arahnya lebih dulu. Anak kecil perempuan itu mengeluarkan plester luka dari tasnya, dan memasangkan di kaki anak laki-laki itu. Ibu itu tersenyum melihat kebaikan hati anak perempuannya. Pikirku, pasti ia sangat bangga mempunyai anak seperti itu.
Melihat kejadian itu, aku jadi teringat masa laluku ketika masih duduk di bangku SD. Kejadian yang persis sama, tetapi anak perempuan yang menolongku hanya seorang diri, badannya lebih tinggi dariku. Tampaknya umurnya lebih tua dariku. Hal lucu yang kuingat adalah ketika ia menolongku, ia mengucapkan jampi-jampi di lukaku. Ia berkata samabil memasang plester di dengkulku, “Luka,luka cepatlah sembuh!”. Mengingat hal itu kembali, aku jadi tersenyum sendiri. “Dia anak perempuan yang lucu, sayang aku tidak sempat menanyakan namanya.. Ada dimana yah dia sekarang?”.

Friday, January 4, 2013

Cinta Pertama

0 comments

Saya adalah jenis orang yang suka sekali berimajinasi. Dari kecil jika ada waktu senggang, kadang-kadang dalam pikiran saya terlintas pikiran untuk membuat cerita. Begitu saja langsung muncul tema, tokoh-tokohnya, setting bahkan seperti di film-film ada background musicnya..haha..Dulu kira-kira waktu saya masih kelas 1 sma pernah bikin cerita yang ditulis tangan di buku tulis (dulu belum punya laptop sendiri) niat awalnya sih pengen bikin novel (gaya banget). Banyak halaman di buku tulis itu hilang, makanya jadi ga terselesaikan juga sampe sekarang. Sebenarnya, permasalahan utama saya dalam menulis, yaitu saya bisa membuat cerita selancar mungkin dalam pikiran saya, tapi entah kenapa, begitu niat menuangkannya dalam bentuk tulisan. Susahnya minta ampun.

Waktu semester kemarin lagi jenuh-jenuhnya ngerjain tugas, saya iseng-iseng ngetik-ngetik yang ada di pikiran saya, tau-taunya jadilah beberapa cerita pendek. Yaah ceritanya sih bisa dibilang standar, bosenin, ceritanya loncat-loncat n cara penulisan saya buruk, tapi saya pengen share disini. Karena ini merupakan karya tulisan kedua saya setelah sekian lama.hehe. 

Langsung saja, my first story .. :)


1
“Diantara orang-orang yang mengisi dan mewarnai kehidupan..hanya ada seseorang yang menjadi tambatan hati..”
                                                                                                                        2002
“Selamat siang! Halo teman-teman… namaku Qeira! Salam kenal..” Ucap Qeira sambil tersenyum. Melihat cara siswa baru itu berdiri, berbicara, dan tersenyum, aku berpikir dia gadis yang manis.  “Baiklah, Qeira kamu bisa duduk di kursi sebelah sana” ucap pak guru.  “Baik pak” Jawab Qeira sambil melangkahkan kaki ke arah bangku yang ditunjuk pak guru. Bangku yang tepat berada disebelah kananku. Pelajaran pun dimulai.. Ketika membuka buku, aku sedikit dikagetkan oleh siswa baru  itu. “Halo teman sebelah, kenalan dong..namaku Qeira, kamu?” tanya Qeira tersenyum sambil menjulurkan tangan.  “Regi..” balasku singkat.  Aku sedikit terkejut, dia mengajak bicara terlebih dulu, yah itulah pertama kalinya aku melihat senyuman manis Qeira, dan itulah awal mula kedekatanku dengannya.

***

Tanpa terasa,sudah tiga bulan Qeira menjadi murid di sekolahku. Dan kami pun sudah mulai akrab. Dia adalah gadis tercantik yang pernah aku lihat. Mungkin itu merupakan perkataan gombal. Tapi aku tidak peduli. Jika harus di deskripsikan dengan kata-kata, Qeira adalah gadis riang dan humoris, baik, ramah, dan masih banyak kelebihan yang dimilikinya. Bisa dikatakan aku jatuh cinta padanya..  “Cinta” mungkin itu satu kata yang terlalu serius bagi anak SMP sepertiku. Tapi itulah yang aku rasakan..
Ketika jam istirahat, Qeira datang ke arahku, “Gi, katanya Laruku mau tampil di Indonesia!!” Ucap Qeira “Ooh, aku sudah tau, tapi tiketnya mahal banget Qei. Aku gada uang untuk beli, lagian sekarang pasti udah sold out” Jawabku. “Taraaa, lihat ini” Tunjuk Qeira.  “Hahh?!! Itu kan tiket Laruku! Kamu dapet darimana tiket itu?” tanyaku.  “Kakakku dapet bonus dua tiket ini dari temennya, tapi dia g terlalu suka lagu Jpop. Jadinya dia kasih ke aku deh” Jawab Qeira dengan nada riang. “Wah, selamat yaa Qei..” Ucapku. “ehmmmmm kamu mau ga nemenin aku nonton bareng?”Tanya Qeira. Aku terkejut mendengar ajakan Qeira. “Kalo kamu ngizinin, tentu aja aku  mau”. “Kalau gitu, sampai ketemu hari minggu yaah” Ucap Qeira. “Oke..!” Jawabku bersemangat.
***
Hari minggu pun tiba, Aku bangun pagi-pagi sekali. Mempersiapkan penampilan terbaikku. Usai sarapan, aku langsung bergegas pergi menuju rumahnya. Tak lama menunggu di teras rumah Qeira, ia muncul. “Hai gi, maaf ya aku lama.hehe” Ucapnya tersipu malu. “Ga pa-pa kok, btw hari ini kamu cantik banget..”Ucapku.  Mendengar ucapanku itu, kulihat wajah Qeira memerah. “Apa sih Gi, jangan bikin aku malu deh, langsung pergi yuk..”  Aku membalas dengan anggukan.
Di tempat konser, kami sangat menikmati lagu-lagu dan penampilan yang dibawakan Laruku. Meskipun sedikit gelap, sesekali aku melirik wajah Qeira, ia sangat menikmati lagu yang dibawakan Laruku. Sempat mata kami berpas-pasan, kemudian dia tersenyum. Malam itu Qeira sangat mengagumkan.
***
Semakin berjalannya waktu, kami pun semakin dekat. Sampai-sampai sudah tersebar gosip di antara siswa-siswa bahwa kami berpacaran. Sejujurnya aku sangat senang mendengar gosip itu, meskipun sebenarnya hubungan kami belum sampai taraf  berpacaran, tetapi juga bukan sekedar teman biasa.. Kami sering pergi bersama, menyukai band yang sama, makan bersama, dan belajar bersama.. itu adalah hal yang paling membahagiakan yang aku rasakan. Entahlah bagaimana dengan Qeira, apakah dia juga senang atau kesal mendengar gosip yang beredar itu. Perasaan Qeira yang sampai saat ini tidak terbaca, apakah dia mencintaiku atau tidak, membuat hubungan kami masih bertahan di taraf pertemanan. Aku masih terlalu takut menyatakan perasaanku padanya, aku juga takut nantinya tersakiti jika cintaku selama ini pada akhirnya ditolak.
***
Liburan semester ganjil pun tiba. Bagi kebanyakan siswa, liburan adalah hal yang menyenangkan, tapi tidak untukku. Liburan semester berarti aku tidak akan pergi sekolah selama 2 minggu, tidak ke sekolah itu berarti tidak akan bertemu dengan Qeira. Sebenarnya bisa saja aku datang berkunjung ke rumahnya, tapi tentu tidak mungkin kulakukan setiap hari. Setelah tujuh hari libur, aku sudah tidak sabar ingin bertemu Qeira, aku pun memberanikan diri datang ke rumahnya. Sudah setengah jam aku berdiri di depan rumahnya, dan memencet bel berkali-kali, tapi tidak ada jawaban sama sekali. “Sepertinya Qeira dan keluarganya sedang berlibur di suatu tempat” pikirku. Aku pun berjalan lesu kembali ke rumah. Dua minggu kemudian liburan berlalu, hari Senin yang kutunggu-tunggu datang. Pagi-pagi aku sudah siap berangkat sekolah dan tidak sabar bertemu lagi dengan Qeira. Tapi kenyataannya sampai jam pelajaran berakhir, Qiera tidak ada. Bangkunya kosong. Dua hari, tiga hari, sampai lima hari kemudian sosoknya tidak terlihat. Aku dihinggapi kecemasan, “Apa mungkin saat ini Qeira sedang sakit? Sepertinya hari ini aku harus berkunjung ke rumahnya lagi” pikirku.
Usai istirahat, jam pelajaran berlanjut, wali kelasku masuk. “Selamat siang anak-anak. Mari kita lanjutkan pelajaran selanjutnya. Minggu lalu kita sudah membahas jenis-jenis tumbuhan, sekarang kita lanjutkan bab berikutnya, buka halaman 245. Oh iya, ada yang perlu bapak sampaikan sebelumnya. Teman kalian Qiera Shakila tidak akan lagi belajar disini. Ia pindah sekolah. Dan karena kepergiannya mendadak, ia memohon maaf tidak bisa menyampaikan salam perpisahan kepada kalian. Baiklah mari kita lihat gambar di halaman 245…” Aku yang sedari tadi sibuk dengan pikiranku sendiri, tersentak mendengar apa yang tadi pak guru katakan. Penjelasan pak guru tidak terdengar lagi, semuanya terasa gelap.. aku masih tidak percaya dengan kepindahan Qeira..
Ia memang pernah menceritakan padaku bahwa pekerjaan ayahnya mengharuskan ia dan keluarganya berpindah-pindah tempat tinggal. Tapi tidak kusangka baru tinggal satu tahun disini ia harus pindah lagi. Hatiku hancur, dan untuk kesekian kalinya ia membuatku terkejut. Apakah dimatanya hubungan kami selama ini tidak ada artinya? sampai-sampai sebelum pergi, ia tidak menyampaikan sepatah kata pun padaku dan pergi begitu saja. Hatiku sakit.. Yah inilah akhir cinta pertamaku..
    

Tuesday, January 1, 2013

happy new year 2013!

0 comments




Mulai lembaran baru.. buat resolusi dan pencapaian yang lebih baik dari tahun 2012.Banyak kejadian yang bikin bahagia, sedih, bahkan beberapa kehilangan di tahun 2012. Banyak hal yang sebenernya sampai saat ini masih ga bisa saya terima. Rasanya kenangan itu ga bisa dilupakan. Di tahun 2012, banyak sasaran yang tercapai, tapi g sedikit juga yang gagal. Sedihnya, beberapa sasaran yang gagal adalah resolusi dari tahun-tahun kemarin. Yaah mungkin masih kurang usaha dan belum waktu yang tepat. Di tahun 2013 ini, akan ada banyak momen-momen berharga.. seperti lulus kuliah dan terjun di dunia kerja. Oleh karena itu, salah satu resolusi baru..mendapat gelar S.Hum. Insya allah tercapai di tahun 2013. Semoga semua sasaran ditahun 2013 bisa tercapai  dan banyak hal baik yang terjadi :)