Untuk bagian kedua, ceritanya lebih pendek lagi dari cerita yang pertama..
2
“Jatuh cinta
dapat terjadi dalam waktu yang singkat, tapi butuh waktu yang lama untuk
melupakannya..”
2005
Sekarang aku sudah menjadi siswa
kelas 2 SMA, sudah tiga tahun Qeira pergi dari kehidupanku. Semenjak dia pergi,
sudah beberapa kali aku berpacaran dengan wanita lain. Sedikit demi sedikit aku
sudah mulai bisa melupakannya.
Setelah pelajaran berakhir, aku
langsung cepat-cepat keluar kelas. Tadinya aku berniat langsung pulang ke
rumah, tetapi begitu melewati taman sepertinya nyaman duduk sambil memandangi
pemandangan terlebih dahulu. Aku pun mencari spot yang tidak terlalu ramai.
Ketika sedang asik melihat burung-burung terbang di sekitar, tiba-tiba aku
dikagetkan suara tangis anak kecil yang terjatuh dari sepeda. Sepertinya orang
tuanya tidak ada di sekitar taman, lantas aku pun bangkit berdiri dan berjalan
ke arahnya. Tapi ada seorang ibu dan anak kecil perempuan yang datang ke
arahnya lebih dulu. Anak kecil perempuan itu mengeluarkan plester luka dari
tasnya, dan memasangkan di kaki anak laki-laki itu. Ibu itu tersenyum melihat kebaikan
hati anak perempuannya. Pikirku, pasti ia sangat bangga mempunyai anak seperti
itu.
Melihat kejadian itu, aku jadi
teringat masa laluku ketika masih duduk di bangku SD. Kejadian yang persis sama,
tetapi anak perempuan yang menolongku hanya seorang diri, badannya lebih tinggi
dariku. Tampaknya umurnya lebih tua dariku. Hal lucu yang kuingat adalah ketika
ia menolongku, ia mengucapkan jampi-jampi di lukaku. Ia berkata samabil
memasang plester di dengkulku, “Luka,luka cepatlah sembuh!”. Mengingat hal itu
kembali, aku jadi tersenyum sendiri. “Dia anak perempuan yang lucu, sayang aku
tidak sempat menanyakan namanya.. Ada dimana yah dia sekarang?”.
0 comments:
Post a Comment