Sama seperti tahun-tahun-tahun-tahun-tahun
sebelumnya, di malam tahun baru, saya tiduran dengan nyaman di kamar tercinta
sambil berkali-kali gonta ganti saluran tv. Pas sore-sorenya, mama saya
tiba-tiba ngasih tau kalo adik saya ga pulang ke rumah karena dia sama temennya
mau liat kembang api di Monas. Saya pun ketawa, "Ap-hah? cuma liat kembang
api doang?"
HAHAHAHAHAHAHAHA
HA
HA
HA....
Dalam hati... Pengen juga dongs ada yang
ngajakin liat kembang api :"
Untuk menghilangkan kebosanan dan kesedihan,
sekitar jam 9 malam, saya pun memutuskan untuk olahraga *kurang gaya apa coba.
Ceritanya lari di treadmill, tapi baru beberapa menit lari, udah ngosngosan.
Saya pun memilih berjalan cepat, eh tapi baru 2 menit kaki saya udah letih,
saya pun memilih berjalan lambat... Sampai akhirnya 5 menit kemudian saya
sudahi lari-lari itu dan lebih memilih duduk manis sambil gonta ganti saluran
tv lagi...
Balik ke masalah resolusi di tahun 2017.
Emmm sebelum menceritakannya. Saya ingin mengulas sedikit kehidupan saya di
tahun 2016 kemarin. Ada hal-hal yang menyedihkan, seperti di tahun ini
saya kehilangan banyak kucing peliharaan... Selebihnya, lebih banyak hal
menyenangkan terjadi karena beberapa resolusi saya tercapai di tahun ini :)
Beberapa di antaranya, saya
berkenalan dan berteman dengan orang-orang menyenangkan, mendapat banyak
ilmu dari penulis-penulis keren, cukup produktif
mengerjakan hobi menggambar di waktu luang, berkumpul dengan teman-teman lama,
jumlah postingan saya di blog ini mengalami peningkatan dari tahun, dan
bulan-bulan sebelumnya. Yeaaay *bersorak gembira
Untuk tahun 2017... masih ada resolusi
dari tahun-tahun kemarin yang mengisi daftar tahun 2017 ini. Ga mau saya
ceritain semua sih, cuma beberapa aja :)
Lebih Fit
Fit yang saya maksud disini, selain
sehat juga punya berat badan ideal. Saya rasa untuk mencapai berat ideal itu,
sesuai dengan tinggi saya, saya paling tidak harus mengurangi 5 kg *sotoy.
Sebenernya saya ga terlalu suka makan banyak *seriusan, tapi sayangnya saya
sangat amat suka nyemil, seperti permen, snack, kue, coklat, es krim, dll. Kalo
lagi di rumah, asal ada bunyi tektektek tukang apa aja saya lari-lari keluar.
Alhasil, kebanyakan nyemal nyemil bikin berat badan saya naik...
Bagian wajah sayalah yang paling sering
dapat komentar teman-teman dan keluarga. "Pipinya tembem banget"
"Pipi lo bulat" "Pipinya kaya bakpao deh" gimana ga sedih
coba disebutin begitu... Yang bikin makin sedih, pas ngaca ngomong sama diri sendiri
"Bener kata mereka, kenapa lemak-lemak ini nangkring di pipiku..."
So, untuk merealisasikan resolusi ini, selain mengurangi cemal cemil, saya juga
mau rajin olahraga. Dimulai olahraga ringan, kaya jalan-jalan kecil sampe
nantinya olahraga berat, kaya angkat beban. ha-ha...
Belajar bikin sketsa bangunan
Di awal bulan Desember kemarin, sewaktu
ketemuan sama dua temen lama, yang sama-sama merupakan arsitek. Mereka ngajakin
saya untuk dateng sebentar ke kota tua ngikutin kegiatan komunitas sketching
gitu. Berhubung penasaran pengen liat secara langsung orang-orang bikin sketsa,
saya pun mengiyakan. Ternyata... KEREN! Mereka bikin sketsa tanpa pakai pensil,
langsung pake sejenis drawing pen. Mereka bikin sketsa bangunan, dan suasana
kota tua yang keren bangets deh pokoknya. Bikin saya jadi iri...
Tiba-tiba di tengah lamunan, teman saya
ngajakin saya untuk nyoba juga. Pakai alasan bukan anak arsitek dan ga bisa
gambar bangunan, saya menolak. Tapi pas tahu salah satu anggota komunitas itu
sendiri bukan anak arsitek, saya kagum. Saya pun berbicara dalam hati
"Kalau dia aja bisa, kenapa saya enggak." *ceritanya sotoy lagi. Saya
pun mengeluarkan sketchbook. Ga mau keliatan sombong, saya ngeluarin pensil
aja *padahal emang ga yakin pake drawing pen langsung :". Saya milih objek Museum Fatahillah.
Ga tanggung-tanggung.. ketika beberapa
orang di sana milih bikin sketsa bagian atapnya, setengah bagian bangunan, saya
yang awam ini milih buat gambar museum itu secara keseluruhan! Bat bet bat bet
gores sana sini. Hasilnya... gambar saya kaya gambar anak TK. Sedih....
Satu hal yang saya pelajari saat itu,
untuk bisa bikin sketsa yang bagus, semua butuh proses :) Oleh karena itu,
tahun ini saya berharap bisa banyak belajar bikin sketsa bangunan! Semoga walau
sketsa saya ga sebagus anggota komunitas itu, nantinya sketsa saya ga kaya
gambar anak TK lagi.
Baca 24 Buku
24 buku adalah jumlah minimum yang saya
harap dapat saya baca dalam satu tahun ini. Tahun sebelumnya, saya menargetkan
cukup banyak, tetapi kenyataannya setengahnya aja ga kecapai. Tahun ini saya
berharap bisa membaca paling tidak 2 buku setiap bulannya, entah itu fiksi atau
sejenis buku self-improvement.
Itulah segelintir resolusi saya di
tahun 2017, masih banyak resolusi lain yang ga bisa saya sebutkan satu persatu
di sini berhubung list-nya cukup panjang~
Btw saya harap di luar urusan pekerjaan,
saya bisa lebih aktif menulis. Salah satunya dengan lebih meningkatkan jumlah postingan di blog ini. Tadinya saya pikir untuk apa saya masih ngurus inih
blog, siapa juga yang baca. Tapi begitu melihat statistik visitor, ternyata
masih ada yang berkunjung (mungkin tanpa sengaja jadi nyasar ke blog thya yang ga jelas ini :( ). Di luar itu, saya menganggap
blog ini sebagai tempat kedua menyalurkan pikiran saya, setelah coretan tulisan
tangan yang sifatnya lebih pribadi di buku jurnal.
Selamat Tahun Baru! :))