Wednesday, May 17, 2017

Sewaktu bosan...

0 comments



Saya ngerasa miris ngeliat keadaan dan kegiatan anak-anak sekarang ini, yang sangat amat berbeda jauh dengan masa kecil saya dulu. Saya tahu sekarang ini smartphone udah jadi kebutuhan sehari-hari, tapi saya pikir bukan untuk anak-anak. Saya kasihan sama mereka yang ga bisa ngerasain pengalaman seumurannya, karena udah kenal gadget duluan. 

Untuk saya sendiri, banyak pengalaman masa kecil yang begitu saya ingat kembali, bikin saya ingat kebodohan-kebodohan dulu.

Sewaktu bosan...
Saya suka bermain ‘guru-guruan’ pura-pura ngajar di papan tulis. Biar ramai, saya jejerin boneka yang saya anggap sebagai murid.

Sewaktu bosan...
Pas rumah lagi di renovasi, dan temboknya belum dicat. Saya lihat tembok itu mirip papan tulis hitam. Saya gambar wajah perempuan dalam ukuran besar pakai kapur. Gambarnya cukup memuaskan saya, sayang gambar itu ga bisa dihapus... sampai berhari-hari.

Sewaktu bosan...
Di waktu nemenin orang tua belanja, saya bermain petak umpet bareng adik saya. Niatnya bikin kaget adik saya, dalam hitungan ketiga saya tarik baju-baju yang digantung sambil bilang “Baaaa”, justru saya yang kaget karena adik, dan orang tua saya udah ga ada di tempat. Itulah pengalaman saya hilang di mal.. Mba spg yang cantik mendekati dan ngomong lembut. Saya udah ga ingat apa yang dia bilang. Dia bawa saya ke meja informasi, dan nama saya pun diinformasikan “Anak bernama thya yang ditemukan di area sekitar...’ Tak lama keluarga saya datang...

Sewaktu bosan...
Duduk di bangku kelas 4 atau 5 SD, saya belajar 'berbisnis'. Saya banyak ngisi waktu luang menggambar. Terus gambar-gambar yang saya buat  itu saya jual ke teman-teman di sekolah. Waktu pulang ke rumah, saya buka lapak dagang jual penghapus-penghapus hadiah chiki, yang padahal punya kakak dan adik saya. Banyak anak-anak tetangga yang datang. Tapi karena terlalu ramai saya jadi takut sendiri dan akhirnya ningalin lapak masuk ke dalam rumah.
  
Sewaktu bosan...
Saya tau barbie saya udah cantik, tapi saya pengen dia makin cantik. Makanya saya ambil make up ibu saya untuk dandanin 'dia'.
                                                                                     
Itulah beberapa kegiatan di waktu luang yang pernah mewarnai masa kecil saya. Kalau di jaman saya udah ada smartphone, mungkin ga pernah ada pengalaman-pengalaman warna-warni itu. Semoga aja di luar sana, masih ada anak-anak yang bisa menikmati masa kecilnya sama seperti saya dulu, bukan tergantung sama si smartphone.



Tuesday, May 9, 2017

Waktu Yang Menyembuhkan Luka

1 comments

Tubuhnya seketika terasa membeku, langkah kakinya  terhenti, tatapannya terpaku memandang pria dari arah berlawanan dengannya. Pria yang dikenalnya itu pun terlihat kikuk dan terdiam. Terasa ada jeda selama beberapa saat.

Ia adalah pria yang paling membuatnya bahagia, paling dinanti, dan paling terbaik. Penggalan memori, tanpa diundang seperti terpampang di depan matanya. Muncul secara acak dari awal perkenalan hingga bertahun-tahun kemudian mengisi lembaran-lembaran hidupnya. Dari penggalan memori yang menyenangkan hingga melukai hatinya. Pria itu memang pernah menjadi yang paling terbaik untuknya. Tapi tidak untuk sekarang.

Pikirannya kembali ke tempat ia berada. Seulas senyum menghiasi wajah wanita itu sebelum melanjutkan langkah kakinya. Senyum perpisahan yang dulu tak pernah tersampaikan. Senyum lega yang menandakan bahwa ia sudah bisa memaafkan yang telah berlalu. Katanya, waktu bisa menyembuhkan luka.
***


Mencoba meluangkan waktu untuk menulis fiksi pendek lagi. Kangen menuangkan imajinasi :)

Monday, May 1, 2017

Kota

0 comments

Pepohonan rindang yang berdiri di kanan kiri jalan kini tergantikan tiang-tiang kokoh, yang entah akan dibangun apa. 
Persawahan hijau kini tergantikan mal besar dan perumahan. 
Warung-warung yang ada di sepanjang jalan kini tergantikan beberapa mini market. 
Jalan yang sepi kini dipenuhi kendaraan-kendaraan yang berlalu lalang. 
Udara yang sejuk kini terasa panas.
Waktu kini semakin tersita banyak. 
Dulu kupikir akan lebih baik jika menjadi kota.
Ada perasaan senang, tetapi sebagian besar diriku merasa jemu dengan pemandangan dan suasana seperti di ibu kota.